Wednesday, September 8, 2010

Badan Pengelola 2011-2015

Direktur Utama: Teddy Suratmadji
Direktur Bidang Organisasi dan Pengembangan: Yan Sofyan
Direktur Bidang SDM, Diklat dan Kaderisasi: Abdul Manaf
Direktur Bidang Pengembangan Usaha: Gurhadi Kartasasmita
Direktur Bidang Keuangan: Agus Suparman
Direktur Bidang Riset dan Pengkajian: Gada Sembada
Direktur Bidang Pengembangan UKM: Doddy Hidayat
Direktur Bidang Seni dan Budaya: Yusuf Efendi
Direktur Bidang Pengelolaan Informasi: Yayat Supriatna
Direktur Bidang Kesejahteraan Sosial: Kusnandar

Sekretaris Jenderal: Robi Nurhadi
Wakil Sekjen Bidang Hubungan Antar Lembaga: Busye Safrudin
Wakil Sekjen Bidang Komunikasi dan Publikasi: Atep Abdurrofiq
Wakil Sekjen Bidang Kesekretariatan: R. Sri Rahayu

Thursday, September 2, 2010

Fotona Kirang Jentre? Klik Mouse 2 Kali Luhureun Foto. Mani Karasep ...

Badan Pengelola

Ketua Umum: Teddy Kharsadi MA MIPRA

Ketua Bidang Pengembangan: DR H Aso Sentana
Ketua Bidang Operasional: Ir H enang Supena
Ketua Bidang Usaha: Aguy Kartasasmita
Ketua Bidang Kemitraan: Drs Yayat Supriatna
Ketua Bidang Organisasi: Deddy S Martadisastra SE MM

Sekretaris Jenderal: Ir Yusuf Effendi H MSc
Deputi Sekjen I: Drs Yayan Sofyan
Deputi Sekjen II: Busye Syafrudin
Deputi Sekjen III: Earnie Zulkarnain SH

Bendahara Umum: Drs H Kusyaman K
Deputi Bendahara Umum: Titta Yusuf

Sketsa ...

BLUE BERRY HILL

Mancing ikan trout di danau manapun yang bertebaran di bagian luar arah utara kota metropolitan Mineapolis ibukota negara bagian Minesota, Amerika Serikat, di penghujung musim panas, serasa berada dalam sebuah mimpi.Sinar matahari yang jatuh berkilauan di dedaunan pohon willow, langit biru bersih, suara-suara denging berjenis serangga, dan semilir angin mengantar udara sejuk membuat dada terasa lega. Menikmati ikan trout panggang segar saus tiram bersama Tina dan Cindy Cartwright di tenda pinggir danau Wooden Oak sembari menikmati semburat layung di langit senja adalah merupakan saat-saat yang paling mengesankan.

Kedua gadis kakak beradik itu, seperti diungkapkannya adalah tergolong ’fishing mania’ sebuah hobi yang diwariskan mendiang ayahnya, Ervin Cartwright. Aku kagum menyaksikan kepiawaian mereka memancing dan menikmati kepuasan menaklukkan ikan trout yang tarikannya sangat bertenaga itu. Diajak mereka mancing untuk menghabiskan sebuah week-end bagiku adalah seperti sebuah ’tutup ketemu cungkup’ alias pas pantang ditolak dalilnya.

Menjalani hobi mancing ikan bagiku seperti badan dan baju, sebuah kegiatan sejak lama sekali yang tak mungkin kutanggalkan. Tapi aku sering membatin dan bertanya kepada diri sendiri tentang kegiatan yang satu ini, yang kemudian bermuara pada keyakinan bukanlah sekedar membunuh waktu, melainkan sangat lebih jauh dari itu. Dalam kegiatan yang memberi arti tersendiri ini, paling tidak dapat kutemukan empat bilah nilai yang berharga untuk kehidupan yang adalah kesabaran, harapan, tantangan, dan kepuasan jiwa.

Mirip dengan hal yang terkandung dalam kegiatan mancing ikan, nilai-nilai yang serupa terdapat pula dalam kegiatan mengarungi karier dalam kehidupan umum maupun kehidupan kerja. Berkebalikan dengan keinginan tentang terwujudnya sesuatu secara instan, kenikmatan atas keberadaannya berharkat rendah dibanding hasil capaian sesuatu yang diperoleh melalui proses perjuangan yang dijalani melalui tangga-tangga kesabaran. Sebuah hasil yang lama diangankan, jauh memiliki nilai kenikmatan dibanding sesuatu yang hadir tiba-tiba walau nilai kejut berada didalamnya.

Tentang harapan, seorang teman lama pernah mengemukakan bahwa hidup adalah keberadaan energi dan waktu yang mewujudkan sesuatu yang dipandu oleh sebentang harapan. Menjalani hidup dirasakan persis seperti lontaran tali pancing yang ditujukan untuk ditariknya umpan oleh seekor ikan yang ganas dan kelaparan. Dalam hidup upaya-upaya dilakukan melalui pengorbanan sumber daya energi atau power dan luncuran waktu sambil menjajakan harapan keberhasilan. Sedangkan bahagia, bergelayut dalam kehidupan lantaran harapan-harapan yang menjadi kenyataan.

Sejatinya kesabaran dan harapan adalah dua sejoli yang seyogyanya berjalan seiring sejalan dalam setiap bilah kehidupan yang dimiliki setiap insan. Sedangkan sikap mensyukuri setiap hasil adalah ekspresi sikap bijak dan sebuah pemahaman atas arti nikmat yang asasi. Maka kegagalan sebagai wujud sebuah ujung suatu upaya, sebaiknya tidak dilihat hanya sebagai keberhasilan yang tertunda karena dari padanya selalu ada hikmah yang berhak diberi predikat kenikmatan dalam bentuk yang lain.

Apakah anda saat ini sedang berpikir tentang keberadaan tantangan dalam mengejar sebuah keberhasilan, seperti dipaparkan pengarang termasyhur Ernst Hemingway dalam bukunya ’The Old Mananand and The Sea’ ? Di tengah laut yang ganas ia sendirian berbekal joran diatas sebuah perahu kecil, dengan keyakinan bahwa hidup harus berlangsung melalui pertarungan-pertarungan yang tak teramalkan. Kalau jawaban atas pertanyaan itu adalah ’Ya’ maka anda sedang memastikan diri bahwa keberhasilan itu ujudnya bukan seperti kepul asap dari sebatang rokok dan pemantik api siap ditangan. Tetapi Anda sedang meyakini bahwa anda sedang merambah ’hutan pohon entah’ yang rimbun dan lebat penuh duri, dengan sebilah kapak tajam digenggaman tangan.

Memang kesadaran tentang tantangan yang tertancap disetiap ambang langkah memperjuangkan harapan, adalah pertanda keberadaan kalkulasi-kalkulasi mengenai resiko, prioritas, kegigihan, pengorbanan, etape-etape kehidupan, penaklukan, dan yang terpenting adalah keteguhan. Tantangan sesungguhnya adalah ujian yang jawabannya tidak cukup berupa ya, belum, atau tidak, Tantangan adalah hambatan alias kendala yang meminta anda menganalisis, menciptakan alternatif-alternatif solusi, serta ketegaran yang sangat.

Dua sisi mata uang yang bernama kenikmatan dan kepuasan hanya dapat memperoleh ujud nyata atas apapun dari proses perjuangan memperoleh sebuah hasil, hanya manakala sikap yang anda pasang sebelumnya berlabel ikhlas. Seperti seorang pemancing ikan yang sejati, bahwa sejumlah ikan yang berhasil diangkat bukanlah hasil dalam pengertian nilai yang intrinsik. Seluruh proses dari kegiatan memancing ikan adalah merupakan butir-butir yang harus diberi arti dan dinikmati. Seperti tarikan yang tiba-tiba, sangat kuat, mengejutkan, bahkan berakibat putusnya tali pancing yang ditarik ikan trout di danau dan rawa-rawa sekitar kawasan Blue Berry Hill sebagaimana diungkapkan Tina Cartwright waktu itu, adalah sesuatu hal yang sangat menikmatkan bahkan memuaskan jiwa untuk bentang waktu yang cukup lama...

Adalah kenikmatan yang terpetik sendiri dan kusuka, berupa bau harum jagung muda rebus yang terasa lembut dan sensual terhembus dari nafas gadis bernama Tina Cartwright manakala ia membisikkan sesuatu ketelinga dan manja diatas sebuah yacht teramat mewah yang diberinya nama ’909’ sementara joran ditarik entah oleh jenis ikan apa, kuat-kuat dan tak terkendali karena tak teracuhkan. ”I found my thrill on Blue Berry Hill...”...Huuh walau demikian sepotong lirik yang kusenandungkan, kenyataannya aku harus membujuk dan memaksa diri meninggalkan kawasan peternakan ikan trout milik keluarga Cartwright itu dengan sangat berat hati kalau tak ingin tiket pesawatku pulang ke Jakarta dan terus menuju Bekasi tercinta, hangus sia-sia...

*ASO SENTANA*

AD-ART

Nuju Dipidamel

Events: